Friday, 29 August 2014

Tidak berbohong dapat meningkatkan kadar kesehatan seseorang. Itulah kesimpulan yang didapatkan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, PhD, seorang professor dari University of Notre Dame.
Penelitian ini mengikutsertakan 110 orang usia 18-71 tahun yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok yang pertama diminta untuk tidak berbohong selama 10 minggu sementara kelompok lainnya diminta untuk menghitung berapa sering mereka berbohong dalam kurun waktu yang sama. Dalam kurun waktu tersebut setiap peserta penelitian diberikan pertanyaan mengenai kondisi hubungan antarmanusia yang mereka alami, kesehatan emosi dan kesehatan fisik. Terkait kesehatan fisik, para peserta ditanyakan mengenai keluhan sakit kepala atau sulit tidur.(Baca: 10 Petunjuk Pola Hidup Sehat)
Setelah masa penelitian berakhir, maka disimpulkan bahwa kedua kelompok berbohong lebih sedikit dengan kelompok yang diminta untuk tidak berbohong melakukan kebohongan jauh lebih sedikit daripada kelompok lainnya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa  kelompok yang berbohong lebih sedikit juga ternyata mengalami keluhan kesehatan fisik lebih sedikit. (Baca: 4 Saran Dokter Cara Puasa Ngga Gampang Sakit)
Secara medis, hal ini diduga karena hubungan antarmanusia yang lebih sehat dan berbasis rasa percaya satu sama lain memberikan pengaruh baik bagi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Hubungan yang tidak didasari kebohongan akan memberikan landasan rasa percaya antarindividu sehingga membuat manusia tidak mengalami stres dan meningkatkan rasa percaya diri. Ini memberikan pengaruh positif pada kesehatan fisik.
Menurut sang peneliti, penelitian ini memang ditujukan untuk memotivasi setiap orang untuk tidak banyak berbohong sehingga hubungan antarmanusia lebih harmonis dan bebas tekanan yang tidak perlu.

0 comments:

Post a Comment

jangan lupa komentar