Sunday, 5 October 2014

Setelah beberapa saat lalu membahas tentang bahaya daging babi bagi manusia, kali ini yang akan dibahas adalah tentang bahaya daging kambing. Tapi bukan berarti daging kambing membahayakan loh, hanya saja jika memakan terlalu banyak akan menimbulkan efek samping. Kalau sedikit sih nggak papa.
Hidangan sate dan gulai kambing memang menggugah selera. Sehingga sering disajikan dalam momen-momen khusus. Ada mitos yang menyebutkan bahwa makan daging kambing dalam jumlah banyak akan membangkitkan gairah.
Daging Kambing memang termasuk afrodisiak. Artinya, bahan itu diduga bisa membangkitkan gairah atau potensi seksual. Daging Kambing digolongkan afrodisiak karena mengandung L-Argynin (sejenis asam amino yang menjadi bahan dasar nitric oxide=NO).
NO itu sangat berperan dalam meningkatkan gairah seksual. Sebab, NO memberi efek pelebaran pembuluh darah yang membuat aliran darah ke penis ikut lancar. Masyarakat cenderung salah paham dalam mengonsumsi daging kambing agar lebih “greng”. Misalnya, makan 20 tusuk sekaligus. Padahal, kebutuhan protein tubuh hanya 56-48 mg per hari. Hal tersebut tentu bisa memicu obesitas.
Semua makanan halal itu tidak akan akan menjadi masalah jika orang yang bersangkutan sehat wal afiat. Menjadi penyakit tatkala, pada saat mengkonsumsi Daging Kambing aqiqah dan qurban, yang bersangkutan dalam kondisi tidak fit dan memprihatinkan. Jika dipaksakan mengkonsumsi maka penyakit yang dikhawatirkan tersebut bakal muncul. Orang yang sedang tidak fit tadi ibarat sedang berada di tepi jurang. Jika ia nekad mengkonsumsi daging ini, sangat mungkin tersungkur ke dalam jurang penyakit, collapse. Itulah yang disebut faktor resiko.
Faktor resiko ini berbeda pada masing-masing orang. Tapi pada umumnya, usia 40 tahun ke
atas adalah masa-masa beresiko. Pada usia 40 tahun, kinerja tubuh ini semakin tinggi diselingi dengan aktivitas yang padat. Jadi sebetulnya bukan pada kambingnya karena justru banyak nutrisi yang terkandung dalam daging hewan yang satu ini.
Bagi mereka yang berkecenderungan hipertensi atau kolesterol, daging kambing dan daging-daging lain dari jenis daging merah menduduki tempat keempat sebagai makan yang berkadar kolesterol tinggi. Sedangkan makanan yang paling tinggi kadar kolesterolnya adalah otak, kemudian jeroan, kulit dan terakhir baru daging.
Tindakan makan Sate Kambing berlebihan juga tidak baik untuk pria dengan riwayat penyakit metabolik. Bagi penderita ginjal, konsumsi daging kambing dalam porsi besar juga berbahaya. Sebab, ginjal bekerja ekstra untuk mencerna daging kambing. Efeknya, banyak protein yang tak tercerna dengan sempurna. Akibatnya, protein itu mengendap di organ-organ vital. _Malewagayo

0 comments:

Post a Comment

jangan lupa komentar