Sunday, 25 November 2018

    Muniru iya muniru begitulah sebutan untuk api-apian untuk menghangatkan badan ala masyarakat SUKU GAYO yang berada di dataran tinggi PROVINSI ACEH yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Kab. Bener Meriah dan Kab. Gayo Lues



     Daerah yg berada di dataran tinggi yg kadang-kadang mencapai 13 / 15 derajat celcius, membuat kegiatan muniru sebagai alternatif guna menghangatkan badan.



    Sebelum Era milenia beranak pinak menjadi sebuah popularitas dengan sebutan kekinian, masyarakat suku gayo selalu mempunyai tempat khusus di dalam rumah yg bernama "dapur penirun". Dapur penirun seperti sudah menjadi keharusan pada masanya.
Namun setelah negara api menyerang dapur penirun pun hilang perlahan dari rumah2 masyarakat suku gayo.
  
    Aktifitas muniru biasanya dilakukan dengan diikuti aktifitas lainnya seperti bermain masik, menikmati secangkir kopi dan menikmati makanan khas gayo yaitu lepat tunu. Lepat tunu artinya lepat (bentuknya seperti timpan namun bahan dasarnya berbeda) yang dibakar atau lebih  nya dipanggang. Karena bakar terkesan meletakkan lepat sepenuhnya kedalam api.



0 comments:

Post a Comment

jangan lupa komentar