Lapangan Blang Padang merupakan lapangan yang terletak di pusat Kota
Banda Aceh dan berdekatan dengan Museum Tsunami yang kini menjadi
destinasi wisata unggulan di Banda Aceh. Lalu, apa menariknya Lapangan
Blang Padang?
Lapangan Blang Padang merupakan salah satu saksi bisu peristiwa
tsunami dahsyat pada Desember 2004. Tapi kini, Lapangan Blang Padang
dimanfaatkan warga Banda Aceh untuk beraktivitas pada pagi atau sore
hari untuk berolah raga. Selain itu, di sebuah sisi lapangan berjejer
puluhan warung tenda kaki lima yang menjajakan aneka makanan dan
minuman. Warga Banda Aceh biasa menikmati makanan dan minuman sambil
bersantai di bawah rimbunnya pepohonan di tepi lapangan sembari
menyaksikan berbagai aktivitas olah raga.
Sebagai destinasi wisata, Lapangan Blang Padang juga tak kalah
menarik. Di sana terdapat sebuah monumen berupa pesawat Dakota DC-3
RI-001 dengan nama Seulawah yang memang sangat bersejarah. Konon,
pesawat yang dibeli oleh rakyat Aceh dan diberikan kepada negara itu
merupakan cikal-bakal maskapai penerbangan Indonesian Airways atau yang
sekarang dikenal sebagai Garuda Indonesia. Namun, banyak pihak juga yang
menolak teori ini dan mengatakan bahwa Garuda Indonesia tidak pernah
sama sekali mengoperasikan pesawat Dakota DC-3 RI-1.
Tapi yang pasti, Dakota DC-3 RI-001 merupakan sebuah kontribusi
rakyat Aceh kepada bangsa Indonesia. Pesawat yang dibeli pada tahun 1948
dibayar menggunakan dana sumbangan berupa 20 kg emas yang dihimpun dari
rakyat Aceh. Pesawat dibeli dari seorang penerbangan Amerika Mr. JH
Maupin di Hong Kong. Pesawat yang sebelumnya memiliki nomor registrasi
VR-HEC itu kemudian diberi registrasi baru RI-1 saat tiba di Maguwo
Padang. Selanjutnya, Presiden Soekarno memberika nama pesawat ini dengan
sebutan “Seulawah” yang memiliki arti gunung emas. Nama Seulawah ini
masih terus dikenang hingga sekarang.
Sebenarnya, terdapat tiga replika pesawat Dakota DC-3 RI-001. Satu
pesawat berada di Anjungan Aceh TMII sejak 1957, satu di Lapangan Blang
Padang Banda Aceh, sementara satu replika lagi berada di Museum Rangoon,
Myanmar. Pesawat ini memang sempat menjadi bagian dari sejarah Myanmar
karena ikut menjadi pesawat angkut di negara itu pada 1949. Malah, di
negara yang dulunya dikenal dengan nama Burma itu RI-001 untuk pertama
kalinya dikomersilkan sebagai pesawat angkut.
Selain pesawat bersejarah, masih ada lagi yang menarik di Lapangan
Blang Padang. Di sana juga terdapat Monumen Tsunami untuk mengenang
bencana dahsyat di akhir 2004. Tidak hanya itu, di sekeliling lapangan
dihiasi miniatur kapal-kapal yang telah ditulisi ucapan terima kasih
kepada negara-negara yang membantu Aceh pasca bencana tsunami 2004.
0 comments:
Post a Comment
jangan lupa komentar