Thursday, 26 June 2014

Lapangan Blang Padang merupakan lapangan yang terletak di pusat Kota Banda Aceh dan berdekatan dengan Museum Tsunami yang kini menjadi destinasi wisata unggulan di Banda Aceh. Lalu, apa menariknya Lapangan Blang Padang?
Lapangan Blang Padang merupakan salah satu saksi bisu peristiwa tsunami dahsyat pada Desember 2004. Tapi kini, Lapangan Blang Padang dimanfaatkan warga Banda Aceh untuk beraktivitas pada pagi atau sore hari untuk berolah raga. Selain itu, di sebuah sisi lapangan berjejer puluhan warung tenda kaki lima yang menjajakan aneka makanan dan minuman. Warga Banda Aceh biasa menikmati makanan dan minuman sambil bersantai di bawah rimbunnya pepohonan di tepi lapangan sembari menyaksikan berbagai aktivitas olah raga.
Sebagai destinasi wisata, Lapangan Blang Padang juga tak kalah menarik. Di sana terdapat sebuah monumen berupa pesawat Dakota DC-3 RI-001 dengan nama Seulawah yang memang sangat bersejarah. Konon, pesawat yang dibeli oleh rakyat Aceh dan diberikan kepada negara itu merupakan cikal-bakal maskapai penerbangan Indonesian Airways atau yang sekarang dikenal sebagai Garuda Indonesia. Namun, banyak pihak juga yang menolak teori ini dan mengatakan bahwa Garuda Indonesia tidak pernah sama sekali mengoperasikan pesawat Dakota DC-3 RI-1.
Tapi yang pasti, Dakota DC-3 RI-001 merupakan sebuah kontribusi rakyat Aceh kepada bangsa Indonesia. Pesawat yang dibeli pada tahun 1948 dibayar menggunakan dana sumbangan berupa 20 kg emas yang dihimpun dari rakyat Aceh. Pesawat dibeli dari seorang penerbangan Amerika Mr. JH Maupin di Hong Kong. Pesawat yang sebelumnya memiliki nomor registrasi VR-HEC itu kemudian diberi registrasi baru RI-1 saat tiba di Maguwo Padang. Selanjutnya, Presiden Soekarno memberika nama pesawat ini dengan sebutan “Seulawah” yang memiliki arti gunung emas. Nama Seulawah ini masih terus dikenang hingga sekarang.
Sebenarnya, terdapat tiga replika pesawat Dakota DC-3 RI-001. Satu pesawat berada di Anjungan Aceh TMII sejak 1957, satu di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, sementara satu replika lagi berada di Museum Rangoon, Myanmar. Pesawat ini memang sempat menjadi bagian dari sejarah Myanmar karena ikut menjadi pesawat angkut di negara itu pada 1949. Malah, di negara yang dulunya dikenal dengan nama Burma itu RI-001 untuk pertama kalinya dikomersilkan sebagai pesawat angkut.
Selain pesawat bersejarah, masih ada lagi yang menarik di Lapangan Blang Padang. Di sana juga terdapat Monumen Tsunami untuk mengenang bencana dahsyat di akhir 2004. Tidak hanya itu, di sekeliling lapangan dihiasi miniatur kapal-kapal yang telah ditulisi ucapan terima kasih kepada negara-negara yang membantu Aceh pasca bencana tsunami 2004.

0 comments:

Post a Comment

jangan lupa komentar